Halaman

Rabu, 19 Desember 2012

Casting di Dermaga Karang Wuni Pantai Glagah Indah

Dalam edisi mancing kali ini saya akan membahas mengenai mancing dengan cara casting di Dermaga Karang Wuni Pantai Glagah Indah Kulon Progo. Seperti yang sudah saya sampaikan dipostingan Mancing Mania, saya adalah seorang yang "gila" mancing, baik itu di laut maupun di muara. Biasanya kalo di laut, saya mancing dengan tekhnik Pasiran / Surf Fishing yaitu mancing dari pinggiran pantai, kali ini tergoda juga untuk mencoba mancing di Dermaga. Pada awalnya sih saya malas mancing di Dermaga, ngeliat medannya aja udah miris. Selain itu, piranti mancing saya adalah piranti Pasiran, so kurang memungkinkan untuk mancing di Dermaga. Berhubung banyak teman yang mancing disana akhirnya saya pun tergoda juga untuk ikutan.

Semua berawal ketika musim ikan "Surung" tiga bulan kemarin. Waktu itu saya mancing di lokasi Dermaga Karang Wuni, tapi masih dari pinggiran (Pasiran). Beberapa teman saya mancing di Dermaga dengan berdiri di atas Tetrapod tanpa memeperdulikan resiko kalo ada ombak besar datang. Pikir saya waktu itu mereka sangat konyol, cuman mancing kok sampai bertaruh nyawa. Belum lagi dengan medan seperti itu jaminan tibal nyangkut di bebatuan pasti sangat besar. Dua jam sudah berlalu dan umpan saya belum ada ikan yang menyambar, sedangkan saya amati dari kejauhan, teman-teman saya yang di atas Tetrapod sudah berulang kali menaikkan ikan. Sialan, umpat saya dalam hati.. kok mereka bisa dapet ikan dan saya bahkan sekalipun tidak ada ikan yang menyentuh umpan, padahal saya sudah sekuat tenaga melempar umpan mendekati lokasi Dermaga.

Rasa jengkel dan penasaran akhirnya menuntun saya untuk mendekati mereka. Melihat kedatangan saya beberapa teman langsung mengejek saya sambil menunjukkan ikan hasil pancingan mereka. Sudah bukan rahasia lagi kalo di dunia mancing ejek-ejekan mengenai hasil pancingan memang sudah menjadi kebiasaan para pemancing. Rasa penasaran saya makin menjadi, saya pun langsung melempar umpan ( waktu itu masih dengan umpan udang ) saya ke laut. Saya tunggu beberapa saat tetep aja gak ada ikan yang menyambar, sedangkan teman-teman saya sukses menaikkan ikan (surung ). Saya amati ternyata mereka "casting" dengan umpan buatan dari karet pentil yang dimodif menyerupai udang. Pantes aja gak ada ikan yang menyambar umpan saya, sayapun memutuskan untuk pulang dengan rasa penasaran yang memuncak.

Keesokan paginya saya berangkat mancing lagi ke Dermaga, kali ini saya berangkat dengan persiapan lebih matang baik dari segi piranti maupun mental. Sudah saya niatkan hari itu saya mancing dengan tekhnik casting. Hari itu saya dapet 5 ekor ikan Surung, dengan pengorbanan 10 timbal dan puluhan mata kail lenyap "ditelan" medan bebatuan. Pikir saya yaah anggep aja buat pembelajaran pemula memang perlu pengorbanan. Sejak saat itu saya semakin menguasai tekhnik "casting" di Dermaga Karang Wuni. Untuk umpan pun mulai berkembang tidak hanya menggunakan karet pentil tergantung musim ikan. Beberapa jenis ikan yang saya dapet dengan cara casting di Dermaga Karang Wuni adalah : Surung, Caru (baby GT), Talang, Pethek (Mlawis), Garon, Layur dan lain-lain. Kiranya demikian yang bisa saya sampaikan mengenai mancing dengan tekhnik casting di Dermaga Karang Wuni. Semoga bisa menjadi informasi buat seluruh penggila mancing khususnya di daerah Yogyakarta.


Lure Casting


7 komentar: